Kamis, 18 September 2014



TERKENDALI OLEH KONDISI
Tak bisa mengatakan tidak yang lebih lantang
Tak bisa menatap mata yang lebih tajam
Tak bisa berteriak yang lebih kencang
Dan tak bisa bertindak saat marah

Hati bukanlah ingin menyombongkan
Namun dalam nyata hanya sedikit yang mengerti
Mungkin menyadari tapi gengsi dan ego merajai
Hingga menampakkan taring ya..hanya menampakkan

Meski rasanya sulit untuk berbaur
Dunia ini sebenarnya sudah menjadi pilihan sejak awal
Karna selalu ada sebab dalam hidup
Selalu ada pilihan dalam hidup termasuk memilih untuk jatuh dan kalah

Apa ini disebut ekspressi pecundang?
Kalau begitu tidakkah lebih baik pecundang daripada pura-pura pemenang?
Itu tanyaku, dalam pikirku aku sendiri berkata dengan angkuh
Tidak! Ini bukan pecundang tapi kedewasaan.

Mestikah hal kecil menjadi besar hanya karna satu kata
Mestikah pertemanan menjadi medan perang hanya karna satu perihal
Tidak ada yang pernah mau berfikir, kurasa tak perlu berfikir
Jika hati merasa baik-baik saja, jika diri merasa benar.
Bukankah berfikir hanya untuk orang yang merasa bersalah dan resah

Ayolah...kawan.
Apa salahnya menjadi orang yang resah karna bersalah
Sudahlah...kawan
Apa susahnya mengakhiri kesenggangan dan mengawali persaudaraan
Jika tidak suka dengan kalimat tak bertata itu, bukankah lebih baik diam
Memadamkan lebih tenang dibanding menyulut


Tidak ada komentar:

Posting Komentar