Semakin mendekati
hari dimana shooting terakhir drama asia berjudul hidup untukmu mati tanpamu, kebetulan
kebetulan drama
ini akan di daftarkan untuk ikut serta dalam ajang penghargaan drama asia
terbesar se-Asia ini, yang disebut ADA(
Asian Drama Awards) kami semua
berharap juri-juri yang didatangkan langsung dari amerika itu mampu memandang
drama kami, konsep yang sama tapi dengan
cerita yang baru dan berbeda dari drama-drama indonesia lainnya. Kami semua berharap yang terbaik dan melakukan yang
terbaik.
“
mister Keenan, ini shooting terakhir kita, kan. berarti akan ada pesta besar dong,
asiik....” ucapku, dia mengangguk sembari tersenyum.
“
yapz, kita akan mengadakan pesta setelah stasiun TV menerima Drama kita. ”
ucapnya menyeruput satu cup kopi arabica yang sedari tadi menggantung di
tangannya tak lama kemudian, para pemain drama garapan my keenan
ini tiba dan shooting episode terakhirpun di mulai, aku dan Laura masuk ke
tenda Art departement mengambil kursi dan duduk berhadapan, ada roti yang
membisu di tangan kami masing-masing bersiap untuk menjadi bahan santapan kami
berdua, sambil berbicara seputar drama kami memakan roti kami sedikit demi
sedikit. Memang, kami sangat menyukai hal-hal berbau coklat seperti roti yang
sedang kami makan ini, teksturnya yang lembut dan selai coklatnya yang lumer
dimulut membuat kami tidak pernah bosan untuk menyantap roti isi coklat ini
kapanpun, apalagi ditemani satu cup kopi mocca yang suka kami tambahkan cream,
cream yang bisa menjadi dominan di dalam cup kopi kami. Kami menyukai kopi
jenis apapun, asalkan ada cream.
“
Loe yakin kali ini dengan Keenan loe bisa bersama untuk
waktu yang lama”
“
begitulah yang terjadi. Sudah gak kehitung
berapa kali aku pengen bilang putus sama dia. Tapi selalu gagal, aku terlalu
larut dalam kisah ini, ra. ”
“
hati-hati loch.. terkadang, hubungan yang datar-datar aja kayak loe gini,
endingnya bakal gak enak banget. ” ucapnya, hampir saja kopi ini tersembur dari
mulutku
“
Kamu itu Cuma syirik sama aku, lagipula sebagai sahabat yang baik, harusnya
kamu itu mendoakan aku sama mister Keenan langgeng..” ucapku setidaknya sampai
aku akhirnya harus mengakhirnya ketika
aku sudah merasa cukup mendapatkan energi bahagia darinya.
“
iya,,iya,, gak usah melarat gitu mukanya. Doa gue pasti terkabul, gue kan juga pengen ngelihat
loe bahagia. Sejujurnya gue senneng
ngelihat loe kayak gini. Gue percaya diri kalau Keenan bakal jadi pemeran utama yang membawa happy ending di cerita cinta loe”
Ucapnya dengan aksen berbeda di kata bahagiannya.
“
kamu benneran mau do’a kamu terkabul dengan pasti.”
Ucapku, ia mengangguk.
“
diluar tuch ada linggis bekas shooting kemarin yang lupa di bawa pulang sama
pak Toto, kan.
aku pukulin ya di kepala kamu, soalnya kata ustadz do’a orang teraniaya itu
ceppet di kabulin. Katanya pengen lihat aku bahagia ” ucapku tertawa melihat
ekspressi wajahnya
“
gak gitu juga kale.. itu alamatnya gue bakalan mati tanpa ngelihat loe
bahagia.”
Aku berdiri dari tempat dudukku,
membuang bungkus rotiku dan cup yang sudah kosong di bak sampah lalu melangkah
menuju Keenan
yang sedang menyeruput minumannya.
“
capek, ya? ” tanyaku, kepalanya mengangguk
“
em.. tapi seperti kata miss
Keenan kita harus fight! ” jawabnya, aku tertawa kecil.
“
miss Keenan.. ntar temenin aku kekebunnya papa, ya. di
Bandung.” ajaknya, aku mengangguk senang, akhirnya setelah setengah
tahun berhubungan aku bisa juga bertemu dengan orang tua mister Keenan, apa itu
artinya hubungan kami semakin serius?
Tidak, kan?
Selesai
shooting, aku berbincang-bincang sedikit dengan Anindya sambil menunggu mister Keenan menyelesaikan
kesibukannya, Anindya
juga sedang menunggu jemputannya. Dari
dulu sampai sekarang, aku selalu mengagumi kecantikannya yang alami, aktingnya
yang natural dan selera style yang bagus, dari dulu aku tau dia bukan selebriti
yang sombong.
“
kalau Drama kita ini masuk nomine, kamu ikut ke jepang? ” tanyanya, aku
menggeleng. Tahun ini ADA
atau Asian Drama
Awards diadakan di Jepang, di negri sakura
“ loh, gak
mungkin kan pak sutradara gak ngajak kamu. ”
“
walaupun begitu. ”
“
kenapa, alasannya? ” tanyanya lagi
“
aku gak mau ngerepotin, lah. Yang wajib kesana kan Cuma pak produser sama sutradara kalau
aku ikut, nanti malah ngerepotin dia biasa cewek... pengennya belanja kalau
udah di tempat-tempat kayak gitu. Minta oleh-oleh aja dech ” jawabku
“
duh...pengertiannya, gak takut apa misternya kecantol ama kulit putihnya cewek
Jepang...” godanya, aku tertawa begitupula dirinya.
“
awas aja kalau dia berani, aku peres dia kayak cucian ”
Keenan mengajakku pulang dengan
isyarat dari lambaian tangannya, ia sudah berada tepat disamping mobilnya akhirnya
percakapanku dengan Anindya
harus terhenti aku sempat menawarkan tumpangan pada Anindya, Keenan pasti tidak
keberatan untuk mengantar dia pulang tapi, rupanya dia masih keukeuh untuk
menunggu jemputannya.
Aku
memandang Keenan,
sudah beberapa menit ini dia tidak bicara apa-apa hanya sesekali melemparkan
senyum padaku, meski tidak berarti apa-apa rasanya sangat sepi tidak mendengar
celotehnya, apa mungkin terjadi sesuatu di lokasi shooting tadi biasanya dia
selalu cerita padaku sampai hal terkecilpun ia cerita. Hingga akhirnya kami
tiba di sebuah pekarangan kecil, disana kami disambut senyum manis semanis
senyum Keenan oleh seorang pria sekitar lima puluh tahunan, gampang untuk
ditebak dia pasti ayahnya Keenan. Segera ia melepas sarung tangannya untuk
menyambut tangannku yang ingin mencium punggung tangannya kemudian dengan
suaranya yang seperti Nicolas cage itu
ia mengajak kami untuk masuk kesebuah rumah yang sederhana. Aku bisa melihat
mereka pasti hidup terpisah, dan sesuatu pasti pernah terjadi diantara mereka
apapun itu aku yakin ada. Hanya
beberapa detik Keenan duduk bersama kami, ia lalu mengangkat telponnya yang
tiba-tiba berdering, ia menjauh dari ruang tamu keluar teras dan mulai sibuk
berbicara. duh.. gak
sopan
“
siapa namamu, manis? ” tanya
beliau
“
Akira, om. Akira Sharma”
jawabku
“
Akira? Nama yang manis.
Keenan memang pandai memilih wanita” ucapnya, aku tersenyum. Ada foto keluarga
terpajang didinding ruang tamu ini, ibu Keenan cantik tapi, Keenan lebih mirip
Ayahnya pastinya waktu muda beliau adalah mister Keenan.
“
si cantik itu ibunya Keenan, dia tinggal di kalimantan”
“
oh, ya. Akira juga aslinya dari Kalimantan om, Kalsel tepatnya”
“
om tidak tau, Ibunya
di Kalimantan apa” ucap beliau,
aku mengangguk.
Ku tatap keluar jendela, kulihat
kebun kecil yang indah itu ada beberapa strawberry yang masih muda disana.
Sangat rapi. Aku tersenyum, tidak menyangka laki-laki seperti beliau mau
merawat kebun ini sendirian, aku juga salut dia bisa merawat kebun ini dengan
sangat rapi dan tentu dengan kesabaran tingkat tinggi. Jika itu, aku. Sudah
pasti aku akan merasa bosan bukan main, aku jadi terpikirkan betapa
menyenangkannya melakukan hal-hal di kebun itu bersama Keenan dan ayahnya.
Misalnya memangkas, menyirami, memetik buah, strawberry yang matang. Aku
tiba-tiba homesick, aku rindu orang-orang dirumahku.
“
teh rasa strawberry....”
“
wah, sejak kapan?!” tanyaku setengah kaget
“
sejak kamu mulai terbang ke negeri lamunan” jawab beliau, aku tersenyum malu
wajahku menjadi hangat karnanya. Aku sangat malu, karna telah mengabaikan
keberadaan beliau disampingku. Aku menyeruput teh rasa strawberry itu dengan
malu-malu. Teh strawberry ini rasanya unik tapi enak. Ku pandang Keenan yang
sedari tadi masih saja sibuk dengan telponnya, tidak pernah ku lihat Keenan
selama itu berbicara di telpon.
“
dia pasti selalu sibuk seperti itu, kan?”
tanya beliau, aku mengangguk sembari
tersenyum. Keenan ini...kenapa dia bersikap seperti itu pada ayahnya sendiri,
harusnya saat sedang bersama ayahnya, apalagi dalam kondisi hidup terpisah
seperti ini dia melupakan kerjaannya, dan menemani beliau lebih banyak lagi aku
bukan prioritas utama yang diharapkan beliau untuk berbagi cerita pastinya,
lagipula dia memang tidak boleh begitu.
“
om..bagaimana bisa om merawat kebun strawberry ini sendirian tanpa bantuan
orang lain, apa gak bosan atau capek? ” tanyaku.
Beliau tersenyum lalu menarik lenganku mengajakku kekebun melewati pintu
belakang rumah beliau, aku masih belum mengerti.
“
ini semua karna cinta, om mencintai kebun om dengan sepenuh hati om. Om tidak berharap balasannya. Maksudnya, om tidak pernah
berharap om akan mendapatkan keuntungan dari kebun om ini, om hanya ingin hidup
dari kebun ini. misalnya untuk membeli lauk, pauk, dan sembako.. jika om ingin
membeli yang lain, om akan memainkan lagu-lagu om di cafe-cafe yang masih
menganggap suara si orang tua ini bagus. Begitupula kalau kita mencintai
seseorang. Kita hanya mengambil sebuah rasa, rasa cinta yang dia ciptakan untuk
kita, sehingga dengan rasa itu, kita bisa bertahan hidup. Kitapun harus sabar
menjaga cinta itu, meskipun orang yang kita cintai tidak pernah melihatnya.”
Jelas beliau, betapa dalam kata-kata beliau. Selama ini yang kutau tentang
cinta adalah satu yakni abstrak. Seperti lukiasan yang abstrak, ada banyak
makna didalamnya tergantung mata siapa yang
melihatnya, maka mata itu akan mengartikan dengan pahamnya sendiri,
hanya pelukisnyalah yang tau. Dan dalam cinta hanya pencipta cintalah yang tau
makna sebenarnya, ya Tuhanlah. Ku
tatap Keenan sembari tersenyum, apa aku
bisa mencintai Keenan seperti itu
disaat aku sibuk memikirkan bagaimana caranya untuk melarikan diri dari kisah
ini sebelum aku tidak tau endingnya, sebelum aku malah mejadi pemeran antagonis
didalam cerita ini dan dia sebagai protagonis yang menerima sad endingnya.
“om.
Tadi om bilang bisa nyanyi, kan?
Akira mau dengar, donk.” Pintaku.
“
aduh bagaimana ya.....” ucap beliau menggaruk kepalanya
“
ayolah....om. ayolah,,,,,” pintaku kali ini dengan memelas.
Akhirnya, beliau mengangguk.
Kemudian beliau masuk kekamar beliau dan keluar lagi bersama sebuah gitar yang
keren, lalu memainkan senarnya dengan intro terlebih dahulu.
“kusadari semua jalanku....tak berarah
kepadamu, mungkin salah diri ini memikirkanmu, aku kini tlah berdua....dan tak
seindah cinta yang lalu,, yang jalan dan jalin tanpa restu,, kuakhiri namun tak
berakhir, kuhindari,, hati tak ingin terpisah...bila kau dengan yang
lain.............sesungguhnya,, ku tak rela.. dan tak seindah cinta yang lalu,,
yang jalan dan jalin tanpa restu,, kuakhiri namun tak berakhir, kuhindari,,
hati tak ingin terpisah....” lantun beliau
Suara beliau
membuat aku membisu, bagus sekali. Beliau menyanyikannya dengan hati, seakan
beliau sedang menyanyikan kisah beliau sendiri. Aku terhenyak, ketika beliau
selesai menyanyikan satu lagu milik Rossa, sebelumnya aku pernah mendengar
Rossa dan Marsel menyanyikannya tapi tadi....aku seperti melihat cerita cinta
dari cara om Prabowo bernyanyi, itu
benar-benar menyayat hatiku, seharusnya om Prabowo punya album sendiri. Hehehehe.
“
ayo kita pulang, miss. ” ajak mister keenan sembari menatap
ayahnya.
“
pulang?” tanyaku heran. Dia bahkan tidak bicara sepatah katapun pada ayahnya,
dari tadi dia hanya sibuk berbicara dengan telponnya. Sekarang kenapa dia
mengatakan untuk pulang, sebenarnya apa yang salah dengan Keenan hari ini, apa
tekanan pekerjaan?
“
Keenan..kapan-kapan kesini lagi dengan Akira.”
Ucap om Prabowo, aku tersenyum sementara Keenan hanya
mengangguk, kemudian mendahuluiku masuk kemobilnya seperti orang yang sedang
buru-buru, aku mencium punggung tangan om Prabowo.
“
Akira senang sekali bisa kenal dengan
om Prabowo.”
“
om juga”
Didalam mobil, aku masih sempat
melambaikan tangan pada om Prabowo. Aku bisa merasakan bagaimana kesepiannya
beliau berada disini tanpa siapapun. Wajahnya benar-benar berseri saat kami
datang dan meskipun beliau tersenyum aku tau beliau agak sedih ketika kami
harus segera pulang. Hhhh...ingin sekali lama-lama bersama beliau.
“
mister Keenan sibuk, ya. kok buru-buru pulangnya?”
“ mm..”
“
kenapa sikap mister Keenan seperti tadi pada om Prabowo?”
Ckitt!!! Aku terkejut, karna
tiba-tiba Keenan membanting setirnya ketepian jalan. Apa ada yang tidak benar
dari pertanyaanku tadi sehingga dia harus menepi mendadak begini?
“ maaf kalau aku salah ” ucapku, dia hanya
diam tak menjawab.
Kemudian dia keluar dari mobil dan
duduk di depan kap mobilnya, dengan isyarat melalui kepalanya dia memintaku
untuk ikut duduk di kap mobil bersamanya, disampingnya.
“
kami tinggal terpisah sejak aku masih kuliah dulu. Ayah tinggal di dekat Bandung, Ibu tinggal di kalimantan selatan, dan aku
tinggal di jakarta.
Selama bertahun-tahun ayah menyimpan perasaan kepada wanita lain, dan selama
bertahun-tahun itu pula ibu buta akan cinta ayah selama ini yang hanya
menganggapnya sebagai orang biasa. Hingga pada suatu hari, ibu menemukan sebuah
foto di saku jaket ayah yang diletakkan didalam gudang, dibalik foto itu
tertulis *wajah cinta yang selalu
kurindukan* ibu marah, menangis di hadapan ayah yang hanya diam. Aku
melihatnya, Akira. Dan ucapan ayah membuat aku dan ibu terluka, dia
bilang dia minta maaf karna gak pernah mencintai ibu, dia mencintai gadis itu
dan gak pernah berubah sampai sekarang. Saat ibu bertanya kenapa ayah
menikahinya, ayah menjawab bahwa kakek sangat baik padanya dan memenuhi semua
impiannya menjadi seorang musisi terkenal di Den Haag,
kakek gak pernah meminta apapun dari ayah kecuali satu yakni kakek ingin ayah
menikahi ibu, ayah mau karna ayah gak mau dikatakan sebagai orang yang gak tau
balas budi. Sejak hari itu suasana rumah berubah, kami bersama tapi jiwa kami
terpisah, kami berada dalam satu meja makan tapi gak ada percakapan seperti
biasanya, kami saling mendiamkan satu sama lain. Dan
pada minggu berikutnya ibu menuntut cerai ayah, aku lagi-lagi harus diketuk
oleh ketukan palu dari sang hakim menyadarkan aku kalau ayah dan ibu sudah
bukan sepasang suami istri lagi. Aku kasihan pada ibu, tapi ibu malah memilih
untuk pergi tanpa membawaku bersamanya meski aku sudah pernah memohon, kata ibu
wajahku sangat mirip dengan ayah, jadi aku bisa membuatnya terluka hanya dengan
melihatku. Ayah sering
sekali memintaku untuk tinggal bersamanya tapi... aku sudah membenci ayah saat
itu karna ayah gak sedikitpun meminta ibu untuk bertahan. Akhirnya aku hidup
sendiri, aku memang sebulan sekali ke Bandung.
Itu untuk menegaskan bahwa bagaimanapun dia tetap ayahku, gak beretika jika aku
menelantarkannya begitu saja. ” jelasnya lirih
“
mister Keenan....matahari akan selalu bersinar meski hujan seringkali datang aku siap jadi matahari
saat hujan datang di kehidupan mister Keenan..” ucapku. Apa ini?
Ia tersenyum, lalu dengan sangat
tiba-tiba ia memelukku erat kontan saja aku terkejut. Jantungku, ya ampun...
jantungku berdegup kencang, aku harap dia tidak mendengarnya. Ini hal memalukan
bagaimana orang sedewasa aku bisa mengalami jantung berdegup begini.
“
mister Keenan, dilihatin orang-orang tuch.”
“
sebentar lagi, biarkan seperti ini, sebentar lagi. Jangan bergerak.”
Aku diam ditempatku, kaku bagai
patung dalam pelukannya. Aku tau dia pasti ingin menenangkan hatinya yang
sedang kalut, baiklah....aku akan berpura-pura buta dengan pandangan
orang-orang terhadap kami untuk mister Keenan yang sedang butuh energi dariku.
Akupun membalas pelukannya. Mister Keenan.... aku
tidak tau kalau ternyata kamu memilki perjalanan hidup serumit ini, maafkan aku
yang sudah melemparkan batu meteor itu lagi kedalam hatimu yang masih tersisa
lubang karna hunjaman ribuan meteor di masa lalumu. Itu pasti terasa sakit
sekali, aku harap tubuh yang kau peluk ini bisa mengobati sedikit lukamu. Maafkan aku yang egois ini, aku harusnya tidak melakukan
hal ini padamu, maafkan aku.
H_H_H_H
Hhh.. bagaimana
laki-laki ini bisa membuat aku merasa memiliki sesuatu yang baru, hanya dengan
melihat dia mengangkat tangannya meminta untuk crew bekerja, melihatnya
memainkan jari-jarinya untuk menyempurnakan pengambilan gambar. Hanya dengan
itu semua aku sudah bisa jatuh cinta padanya, tidak..tidak aku rasa bukan karna
itu aku jatuh cinta padanya tapi, karna aku memang sudah jatuh cinta padanya
maka semua yang dilakukannya menjadi hal yang terlihat indah. Aku seperti
membiarkan dia mempermainkan hatiku, menggelitik dinding jiwaku hanya dengan
tingkahnya yang biasa. Rasanya sekarang, kepalaku tidak henti menggeleng, ingat
lah Akira... bagaimana dulu kamu selalu
mematahkan hati pria-pria yang mencintaimu, ingatlah ketika kamu merasa bahwa
status pacaran hanya sekedar hiburan tapi, sekarang. Akira
bukanlah Akira yang dulu, bukan lagi Akira yang bermain dari satu hati ke hati lain
menganggap bahwa kata-kata manis dari laki-laki
hanya rayuan yang akan sirna dan membosankan seiring berjalannya waktu. Akira yang berlari di keramaian para pecinta hanya
untuk memenuhi ingin dan harapannya saja, yang hanya mengambil keuntungan dari
orang-orang bodoh yang memujanya. Akira
yang menertawakan setiap film drama ataupun love story di novel-novel koleksi
sahabat-sahabatnya. Sekarang? Akira
sendiri yang mengalaminya, ya... aku sendiri yang mengalami ini. tidak
seromantis dalam film ataupun novel dua ratus sampai empat ratus halaman, tidak
serumit laila dan majnun memang tapi, hanya terasa seperti ada didalamnya
dengan sedikit cerita yang berbeda. Aku mencintai Keenan meski dia tidak
mengirimkan bunga untukku, aku menyukainya meski ia tidak pernah menceritakan
dongeng-dongeng manis untukku, aku mengaguminya meski ia tidak perah
menyanyikan lagu cinta untukku, aku suka semua cara Keenan. Cara dia bicara, tertawa, tersenyum, marah, dan
melangkah. Semuanya sangat indah.
“
ceilee... abis toe ntar bos loe liatin terus. ”
“
Laura, kamu ganggu aja deh. ”
“
lagi ngapain neng, sampai gue ngeganggu.”
“
lagi terbang ke nirwana cinta..” ucapku berlalu dari hadapannya
“
gaya loe...
nirwana, tukul arwana kale....” pekiknya
“
husst!!! ” serempak semua crew menegurnya, sehingga ia mesem-mesem malu.
Aku tertawa dari kejauhan, rasain
situ dimarahin sama orang-orang lagian lagi take shooting teriak-teriak. Kontan
saja ia mengganggu jalannya shooting dan menambah tugas dept.sound.
Setelah take selesai,
aku menghampiri Keenan seperti biasa mengantarkan makan siang untuknya.
Sepertinya hari ini sedikit lebih santai dari kemarin, karna hari ini hanya
adegan yang
di perankan Jhon pamungkas
saja. Keenan aku seperti
wanita polos yang baru bisa merasakan cinta ini, aku juga tidak mengerti apa
itu makna cinta yang sebenarnya namun, hatiku yang bodoh ini terus saja
bergetar, jantungku yang gila ini terus saja berdebar. Keenan, kamu seperti
hujan di kala terik matahari menerpaku. Biar saja apa kata orang tentang
kegilaanku ini, aku hanya ingin melihatmu bukan karna aku hanya harus melihatmu
sebagai seorang kekasih yang baik tapi mata ini benar-benar hanya ingin
melihatmu saja, tidak bisa lagi melihat ke arah orang lain. Aku hanya ingin
disampingmu, mengikutimu kemanapun meskipun aku harus jadi bagian terkecil dari
hidupmu, aku hanya inginkan kamu.
“cut!!
”
Aku tersentak dengan teriakan Keenan
yang begitu kencang, seolah
menyadarkanku kembali, aku belum bisa mengatakan kata putus itu lagi. Shooting
berakhir hari ini dengan tatapannya yang telah mengunciku ia datang
menghampiriku menarik pergelangan tanganku dan mengajakku ke mobil, aku hanya
bisa melambaikan tangan pada Laura yang dahinya berkerut sama sepertiku, kenapa
tiba-tiba tangannya menarikku tanpa berkata apapun
“
kita mau kemana? ” tanyaku
“
ibuku datang tadi malam, dia Cuma datang dan besoknya pergi lagi.” Jawabnya
“
bagaimana keadaannya? ”
“
fisiknya baik tapi wajahnya jelas terlihat sangat kacau.”
“
dia mungkin.....” ucapanku terhenti ketika mister Keenan tiba-tiba memelukku
erat. Aku hanya bisa diam dan mematung dipelukannya namun aku bisa merasakan
bajuku basah oleh
air matanya, dia pasti sangat terluka dengan keadaan ini. ya Allah.. andai ada
sesuatu yang
bisa kulakukan untuknya selain meminjamkan tubuhku untuk dipeluknya pasti sudah kulakukan, maafkan aku
mister Keenan, aku tidak mengerti apa yang harus ku perbuat saat ini agar kamu
berhenti terluka seperti ini, aku tidak berdaya melawan kekuatan perasaan cinta Bahkan ketika aku harus
meminta hujan di matamu itu berhenti, itu akan terdengar licik.
“
aku harus bagaimana, Akira. ”
“
aku juga gak ngerti harus bilang bagaimana untuk ini tapi yang jelas sekarang,
pikirkan saja untuk menjadi lebih
tenang, meskipun
kenyataannya kamu
tidak bisa tenang, berpura-puralah tenang. Jika kamu jatuh seperti ini dan orang lain tau bukankah
mereka gak akan percaya dengan film fighting
buatanmu. ”
“
apa aku salah, apa ayahku salah, atau ibuku yang salah?”
“
enggak mister Keenan, gak ada yang salah. Pikirkan bagaimana menderitanya kalian
jika terus bersama sementara kalian bertiga sudah tau fakta yang sebenarnya. Om
Prabowo akan terus merasa bersalah karna gak pernah bisa memberi kalian cinta,
ibumu akan terus marah, sedih, dan tersiksa batinnya karna om Prabowo masih
terjebak di masa lalunya, dan kamu. Kamu akan terus-terusan melihat dua orang
yang kamu cintai hidup bersama tapi terlihat seperti orang asing. Semua yang
terjadi didunia ini hanya masalah waktu, dan ibumu perlu waktu untuk kembali ke
kehidupannya yang dulu, kehidupan baik-baik sajanya sebelum menikah dengan om
Prabowo. Kita semua punya orang yang kita sangat cintai dan kita semua punya
masa sulit didalamnya, bisa saja suatu hari nanti kita dihadapkan pada pilihan
yang seolah menyudutkan kita menjadi seperti kedua orang tuamu, dimana kita
harus memilih antara kebahagiaan kita sendiri dan kebahagiaan orang lain di
dekat kita. Kita bukan nabi ataupun Tuhan yang bisa begitu mudahnya
menentukan apa yang ingin kita pilih.
Kita punya logika dan perasaan yang terus bertengkar saat kita sudah tiba di
simpang jalan memilih ” jelasku, aku
rasa kalimatku ini bisa sedikit menenangkannya karna aku tidak lagi merasakan
dingin di kulitku karna basah oleh air matanya, syukurlah kalau kata ini
bekerja.
“
thank’s..” ucapnya melepaskan pelukannya sembari mengusap air matanya.
“
hanya orang asing yang harus berterimaksih.” Ucapku, kemudian aku tertawa
kecil.
“
kenapa tertawa.”
“
hidung kamu merah, mata kamu sembab, trus jadi ingusan gitu. Jangan.. jangan
ada ingus lagi di baju aku, iiih.....” ucapku memeriksa bajuku. Matanya
melotot.
“
busyet dah! Enggak lah... kamu ngada-ngada..”
“
enggak ngada-ngada emang ada.. hahahahaha” ucapku tertawa lebar, dia juga
tertawa sepertiku, aku kira candaanku yang basi ini tidak akan membuatnya
tertawa.
“ ah, gimana kalau kita karaokean
hari ini. Biasanya kalau lagi suntuk, aku sama si bawel itu karakoean. ”
ajakku, dia mengangguk. Sepertinya ini ide yang bagus untukknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar