Rabu, 27 Mei 2015


REMORSE!!!!!!!
Ada begitu banyak orang didalam diriku

bersembunyi, membuatku lelah....

tak mau keluar, tak mau mendengarku

bersembunyi dalam hatiku, dan mengunci kamarnya

waktu yang begitu lama menghilangkan ingatanku

bahkan kenangan tentang cinta telah kubuang

dan tiba-tiba aku terhantam luka, seakan aku tidak punya banyak waktu tersisa

apapun aku tidak tahu, hanya ada suara aneh yang meresahkanku

mengganggu tidurku...

perasaan horror selalu datang tiap melihat pintu itu, bagaimana ini?

ingin segera menghilang rasanya, takut ini terlalu menyakiti

siapapun di luar sana tolong aku, luka ini terlalu mengerikan untukku

       seperti monster aku tak mampu melihat siang hari
      
       tidak bisa pergi, suaramu menggema
      
       tidurku yang dulu selalu ku syukuri, bak tersihir aku terus terjaga

       cinta itukah yang masih hidup? suaramu kah itu? sosokmu kah itu?
     
       selalu saja melihatmu seperti datang

       kau sebenarnya di mana?

 hujan air matamu yang aku sebabkan

penderitaanmu karna penghianatanku

kepingan-kepingan hatimu yang aku abaikan

seperti lupa ingatan aku meninggalkanmu

kalau bukan kamu sebenarnya, lalu siapa orang itu

bersembunyi didalam diriku terus saja mencaciku

apa ini bentuk balas dendammu atas sayatanku

sehingga ribuan monster dalam diriku, muncul menakutiku

mengubahku menjadi mengerikan, ingatanku mencengkram nafasku

berapa banyak saat aku berubah jadi makhluk lain

mencampakkanmu dari hidup dan ingatanku, sungguh aku sudah menyesal

mohon terima maafku, biar mimpi buruk ini juga menghilang seiring waktu

jika tidak juga pergi, beri tahu aku apa aku harus mati dulu dengan sesal ini

       perasaan luka ini terus memintaku mencarimu

       menyentuhmu bahkan menggapaimu juga tidak lagi bisa

di rumahku seperti dalam puri setan tak bertuan sekarang

para fatamorgana itu memanggilku Brengsek

dalam diriku yang meradang, menggila, dan demam

ada bom yang siap meledak, kau tau?

suara jeritan tangismu yang melengking, di hari itu.

terdengar bagai gelombang pemecah telinga saat ini, kau tau?

tubuhku tak terawat, mataku membiru, bibirku menjadi bisu

cintamu yang kusia-siakan telah mengutukku

       aku tidak lagi melihat langit yang biru

       jika masih ada kesempatan, kembalilah padaku

       andai bisa waktu di ulang kembali, aku kan melukismu dengan kuas terbaik

       kata maaf adalah senjataku, " jangan terlalu jauh pergi " begitu panggilku

      berharap sekali lagi mulai dari awal, aku takkan membuatmu menangis setetespun

     




Tidak ada komentar:

Posting Komentar