Jumat, 06 Februari 2015

Love Ego (karana) Part1



Tentang kata cinta aku tidak pernah mengerti
Tapi otakku tidak bisa mengalahkan hati bodohku
Karna sebuah alasan yang dulu bagai omong kosong dihidupku
Namun, cinta itu tidak semudah yang kupikirkan, tidak sebaik karanganku
Melodynya tidak senatural yang terbayang di otakku..
Tapi sekali lagi alasan itu yang membuat aku tak mampu menghindarinya
Alasan itu yang membuat aku terkejut setengah mati dan berteriak dari dasar hatiku
Ya, inilah sebab dari karnaku, sebab dari kebodohan hatiku yang terus berdesir
Aku punya alasan itu, alasan yang membuatku jatuh bangun mencintainya...
Jadi ku mohon, jika kalian adalah aku yang mendatang. Jangan pernah lari sepertiku
Jangan pernah menyerah meskipun hari itu kamu sudah di nobatkan jadi yang kalah.
Ku mohon, jika kalian adalah diriku di masa depan, lihat kenyataan tak seindah angan
Jangan pernah jadi malaikat yang memikirkan kebahagiaan orang lain, dan egoislah pada diri. Tetaplah bersama orang yang kalian inginkan, meskipun tangannya tidak menggenggammu. Karna hati kita yang bodoh ini, tidak pernah merasakan bahagia jika mengikuti logika. Alasan kalian di masa mendatang, harus lebih baik di banding alasanku yang rapuh ini. Karna cinta yang indah itu, adalah cinta yang memiliki alasan terkuat untuk bertahan. Karna kini aku tau bahwa Membiarkan dia bahagia bersama yang lainnya, dan menuruti maunya. Bukanlah sebuah cinta, dan berlari menghindar bukalah jalan keluar.






H_H_H_H
awal dari semua ini pastinya telah kupikirkan aku telah masuk kedunia perfilman, aku bekerja dibagian tim kerja departement artistik sebagai art director bekerja sama dengan asisten art director, set decorator, set dresser, property master, property bayer, hair and make up, costum designer, wardrobe dresser, production ilustrator, location manager dan special effect.  Art director secara teknis adalah koordinator lapangan yang melaksanakan eksekusi atas semua rancangan desain tata artistik/gambar kerja yang menjadi tanggungjawab pekerjaan production designer. Seluruh proses penyediaan material artistik sejak persiapan hingga berlangsungnya perekaman gambar dan suara saat produksi menjadi tanggung jawab seorang art director.  Perubahan pada saat eksekusi atas rancangan desain tata artistik/gambar kerja minimal harus atas persetujuan production designer atau sutradara terlabih dahulu. Seluruh proses dan hasil kerja seorang art director di bawah kendali atau menjadi tanggungjawab production designer. Aku sudah masuk dilingkungan yang selalu ku impikan bertemu orang-orang yang menyenangkan seperti mereka semua, bercanda saat shooting selesai atau break dan serius ketika shooting dimulai, itu artinya sebentar lagi aku akan menjadi sutradara seperti impianku. prinsip hidupku hanyalah satu, bekerja dengan hati dan ambisiusme, seperti tujuanku yang juga satu yakni menjadi sutradara terhebat didunia sekelas hanung bramantyo dan lainnya. itu tadi semua adalah awal dari kehidupanku yang sebenarnya, kehidupan si Akira sharma yang selalu mementingkan dirinya diatas kepentingan apapun didunia ini, namun hari ini semua awal kehidupanku menjadi berubah, hari ini setelah berminggu-minggu aku mengenal seorang pria bernama Keenan, aku tau bahwa ini bukan hanya sekedar perasaan kagumku pada sutradara muda itu, namun lebih dari rasa kagum itu sendiri, ya.. aku mencintainya. Aku bahkan sudah berusaha untuk menyadarkan diriku, ini mungkin hanya perasaan jatuh hati seperti yang kurasakan pada laki-laki lainnya, aku bjuga berusaha untuk mencari jawaban yang sebenarnya dalam hatiku “ini bukan cinta, kan?” ucapku berulang kali “ ini hanya sementara, kan?” “ ini tidak akan membuatku gila, kan?” aku hanya menunggu jawaban dari teka-teki ini, yang jelas aku tidak akan mengingkari kalau ternyata dia laki-laki yang menarik untuk wanita sepertiku..
            “ Akira, bisa bicara sebentar? ” tanyanya, astaga aku baru saja memikirkannya.
            “ bisa. Ada apa, ya bos? ” tanyaku balik, dia melihat kesekeliling seperti mencari sesuatu, apa mungkin ada crew yang sedang mangkir di lokasi syuting lagi seperti kemarin.
            “ kayaknya gak disini deh. ” ucapnya lagi dahiku berkerut.
            “ jangan khawatir, kita sudah selesai shooting kok. ” timpalnya meyakinkan, dia tau bahwa aku tidak ingin meninggalkan lokasi syuting sebelum shooting benar-benar selesai.
Aku mengangguk, kemudian mengikutinya melangkah menuju mobil Mazda2 miliknya. Sepanjang perjalanan dia tak banyak bicara, hanya saja tingkahnya begitu aneh. Dia seperti orang yang gelisah, jangan...jangan... ah mana mungkin sutradara muda dan hebat seperti dia mau berhubungan dengan hal semacam itu, pikiranku memang terlalu imaginatif saking imaginatifnya aku menjadi paranoid. Lalu kenapa ia harus gelisah dan aneh seperti sekarang?
            “ nah.. ini tempat makan favorit gue, sate padang pak Malin. ” ucapnya setelah kami tiba di warung sate pinggir jalan raya ini, asapnya mengepul kehidungku menembus kedasar perutku, kuharap perut yang biasanya tidak mau berkompromi ini tidak mempermalukanku.
            “ eh, nak Keenan.. kemana aja baru muncul. ”
            “ iya, pak. Baru kesini lagi tiga minggu lalu, satenya dua ya pak. ” jawab Keenan dengan sopan. Sepertinya dia sudah mengenal pria tua yang rambutnya tidak beruban itu.
            “ bos, bapak itu rambutnya disemir hitam terus ya. kok gak ada ubannya.? ” rupanya pertanyaanku mengundang tawa diwajah Keenan, tawanya saja benar-benar ganteng dimataku mungkin benar kata Laura, kalau orang sedang jatuh cinta semuanya kelihatan indah bahkan jika si pria yang kita sukai sedang tidurpun, aku rasa sekarang aku didalamnya.
            “ iya.. kata pak Malin wajah boleh tua tapi jiwa harus tetap muda. ” jawabnya.
            “ ini satenya... ” ucap pak Malin membawakan sate khas padang miliknya, pak Malin sempat menatapku dengan dahi berkerut tapi aku tidak terlalu menggubris makna tatapan itu.
            “ mm.. Ra. Loe kebiasaan ya, aku kamu sama orang-orang? ”
            “ iya, aku kan dari desa bos, jadi terbiasa dengan aku kamu. Di desa loe gue terasa masih aneh dan terkesan sok buat yang mendengarnya, apalagi yang ngomong gitu bukan orang dari Jakarta. Daerahku bukan daerah dibagian kota metropolitan bos. ” jelasku, ia mengangguk namun rasanya bukan itu yang ingin ditanyakannya padaku, karna aku masih melihat raut wajah kegelisahan, baiklah.. namanya juga bos jadi aku harus menunggunya.
            “ mm.. menurut kamu shooting tadi gimana? ” tanyanya lagi, dahiku berkerut.
            “ bagus kok, pak. Apalagi Sita kan memang artis hebat. Jadi tanpa banyak komentar dari kita, dia bisa tau peran dia harus seperti apa. Total juga kok pak sama seperti VG. ” jawabku heran, bukankah dia tadi sendiri yang bilang cut trus good! Kenapa harus ditanya?
            “ mm... aku kelihatan bego dan aneh ya? ” tanyanya, ia pasti menangkap keherananku
            “ sedikit sih bos. ” jawabku takut-takut, ia menggaruk-garuk kepalanya
            “ sebenarnya bukan ini yang mau gue tanyain, mungkin pertanyaan ini lancang buat loe tapi, loe belum punya pacar, kan? ” tanyanya. Aku tersenyum. Rupanya pertanyaan itu
            “ aku kira apa, bos. Belum ” jawabku, dia mengelus dadanya. I know you mean, bos.
            “ kalau gue, maksudnya aku.. bilang kalau aku pengen kamu jadi pacarku, gimana? ” tanyanya, aku tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala.
            “ kamu gak mau? ” tanyanya lagi.
            “ bukan gitu, tapi.. aku menggeleng karna bos buat bilang ini harus muter-muter dulu kesana kemari padahal, kan bos sutradara film televisi tentang percintaan. ” ucapku
            “ ya, meskipun begitu aku gak sejago artis-artis itu untuk mengutarakan isi hatiku tapi, itu artinya kamu mau? ” tanyanya lagi menegaskan, aku mengangguk. Ya iyalah.. aku mau orang aku itu naksir kamu sejak kemarin-kemarin, aku bukan orang gila yang membuang kesempatan emas ini begitu saja, kapan lagi deg-degan ini muncul kalau bukan karna aku bersama kamu dan akhirnya menjadi pacar kamu. Senyumku mengembang.
            “ jadi sekarang kita resmi jadian nih, oh iya.. aku pria yang sulit mengingat tanggal jadi kamu mau memaklumi, kan? ” tanyanya, aku tertawa kecil.
            “ aku bukan remaja zaman alayiah yang marah hanya karna kamu lupa hari anneversarry pacaran kita, lagian kita juga bukan artis kan yang ditanya apa makanan favorit pasangan kita, kapan pertama kali ketemu. Jadi santai aja lah...” jawabku. Ia mengangguk.
            “ oh, iya. Ada satu lagi mungkin yang ini kamu gak bisa memakluminya. ”
            “ apa itu? ” tanyaku menopangkan tanganku didagu.
            “ aku sering marah-marah kalau seandainya hasil take gak bagus atau banyak kesalahan, aku bisa marah sama semua crew termasuk kamu, jadi sorry ya seandainya nanti kamu merasa kessal dengan tingkah aku yang satu ini. ” jelasnya menjawab pertanyaanku.
            “ mm...hmm. itu udah lumrah lagi sebelum aku pindah ke PH kamu ini aku sudah pernah bekerja di tempat sutradara lain, kamu tau pak Kohar, kan? Dia sering lagi marah-marah sama aku dan crew lainnya. Dan kami nanggapinnya biasa aja, marahnya juga di batas yang wajar, nah keculai kalau kamu  marahnya gak jelas mungkin aku bakalan kessal bos. ”
            “ jangan panggil bos dong, kita kan udah jadian. Panggil beibz atau...”
Aku membuat bicara Keenan terhenti dengan tawaku yang tiba-tiba muncul mendengar kata beibz, entah mengapa kata beibz mengingatkan aku pada zaman alayiahku dulu, itu masa-masa paling tidak sadarnya aku dalam hidupku, mungkin Raditya Dika benar kalau alay adalah masa transisi kita untuk beranjak menjadi dewasa, aku harap adikku tidak pernah melalui masa itu.
            “ sorry, jangan salah paham ya.. aku agak anti sama kata beibz. Kamu panggil aku aja dengan nama miss Keenan. Aku panggil kamu mister Keenan. Gimana? ” tanyaku, ia tersenyum sembari mengangguk, melihat senyumnya aku juga tertular tersenyum padanya.
            “ kamu emang bisa... pasti kamu ingat film miss and mister smith, kan? ” tanyanya
            “ namanya juga anak produksi film, mesti tau donk film apa saja yang berkualitas. ” jawabku, kami tertawa. Pikiran kami sama, diantara film berkualitas yang kami tonton adapula terselip film yang tak jelas juntrung ceritanya, dari itu percakapan kami terus berlanjut, dari film berkualitas sampai film yang tidak berkualitas yang ending dan alurnya tak jelas, banyak diantaranya yang kami tertawakan, ada pula film berkualitas namun hanya bisa dimaknai oleh orang-orang film ataupun sastra seperti kami, bagaimana dengan yang lainnya? Mereka tentu tidak akan mengerti dengan film yang maknannya terlalu bias.
            “ ingat film arisan, gak? ” tanya keenan.
            “ ingat, yang dibintangi sama Tora sudiro itu, kan. ” jawabku.
            “ menurutku itu keren banget, soalnya mereka berani buat film tentang Homo gitu.”
            “ menurutku itu sudah biasa...” ucapku menyeruput teh esku.
            “ di indonesia, itu hal yang jarang. Lagipula peran Tora sudiro sebagai cowok anggun dan dewasa, Surya saputra sebagai cowoknya si Tora sudiro, kemudian orang ketiga dari hubungan mereka yang diperanin sama Ryo dewanto yang feminim abis. Itu terlihat natural benget, kelihatan kalau mereka itu bener-bener seperti itu, bener-bener terlahir menjadi sekong. ” ucapnya. Suaranya sedikit samar oleh lalu lalang kendaraan.
            “ kamu benar, mister Keenan. Ryo dewanto selama ini yang kita kenal kan selalu jadi cowok cool disetiap perannya, baik di Film ataupun FTV, dan di Arisan itu dia seratus delapan puluh derajat berbeda, aktingnya juga gak kelihatan kayak bencong pangkalan atau Banci biasanya. Dia bener-bener kelihatan seperti cowok yang punya sikap dan hati kayak cewe’. Hebat tuch.” Timpalku membenarkan kata-kata Keenan.
            “ bisa dilirik tuch buat FTV kita mister Keenan.” Tambahku lagi, dia mengangguk.
            “ wah, kalau jadi sutradara kamu bisa make dia terus nih.” Ucap Keenan
            “ hahaha... gak juga lah, banyak kok aktor yang bakatnya gak kalah hebat sama Ryo dewanto. Reza rahardian misalnya, dia juga hebat, ada Vino g bastian, kalau dia mah aku ngefans abis, Samuel Rizal, Kriss hatta, Christian sugiono, dan artis indonesia lainnya.”
            “ miss Keenan, kalau sama aktor ngefans sama Joe dan vino kan, gimana kalau mereka tiba-tiba bilang suka sama miss Keenan? ” tanya Keenan, aku tertawa kencang
            “ gak mungkin, lah. Itu mustahil ” jawabku.
            “ hey. Nothing is impossible di dunia ini. ” ucapnya lagi, aku tersenyum sambil berlagak menerawang jauh kepikiranku yang dalam.
            “ kalau dia mau, gimana lagi. Jelas lah aku terima. ”
            “ trus gimana ama mister Keenan? ” tanyanya lagi, aku memisitkan mataku dan memainkan jari-jariku di tas daguku. Kemudian sembari mengangkat bahu aku berkata
            “ yaah... maaf-maaf kate nih kata orang betawi. Terpaksa deh abang aye tinggalin” Ucapku kemudian tertawa, Keenan menoyor kepalaku ia juga ikut tertawa. Beberapa perbincangan berlanjut lagi seperti tidak ada habisnya, kemudian sebuah telepon masuk ke handphoneku, handphone yang harus kuadopsi dari adikku karna handphone kesayanganku rusak akibat kecerobohanku, aku bahkan masih merindukan handphoneku itu.
            “ bentar, ya. dari si bawel. ” ucapku sembari mengangkat telepon
            “ Laura, jangan ganggu kami. ” ucap Keenan dengan kencang.
            * hallo, ra. *
            * loe sama bos? Kok bisa? * tanyanya.
            * iya, nanti sampe rumah aku ceritain. Ada apa sih? * jawabku dengan pertanyaan lagi
            *  pulang loe, ini udah jam sebelas tau. Gue mau tidur nih, kalau loe belum pulang rumah gak bisa gue kunci, kalau gak dikunci bisa dimasukin rampok, kalau ada rampok gimana, kan bahaya buat gue... ceppettan pulang! *
            * iya..iya... bawel banget sih * ucapku, kemudian menutup telpon dengan sepihak
Aku melihat kesekeliling kemudian tertawa, kulihat pak Malin yang juga sedang duduk dikursi bersama anaknya, semua barang-barang dagangannya sudah dibereskan.
            “ mister Keenan... nyadar gak sih? ” tanyaku pada keenan yang sedang asik mengutak- atik handphonenya, ia mengerutkan dahi dan melihat sekeliling kemudian tertawa juga. Ia juga baru menyadari malam sudah sangat larut.
            “ coba cek jam kamu, deh. ” tambahku. Ia mengecek jamnya.
            “ jam sebelas lewat lima belas menit, kita benar-benar mabuk.”
            “ kasian pak Malin tuch..” ucapku, Keenan tertawa lagi, dia suka sekali tertawa. Kami akhirnya harus membereskan tempat duduk kami, meski pak Malin mencegah kami tapi karna kami merasa bahwa kami telah mengambil hak pak Malin yang berupa waktu, sehingga kami berkewajiban untuk membereskan meja tempat duduk kami juga mencuci piring kami. Pak Malin pasti sudah sangat mengantuk, mata beliau tersisa lima watt.
            “ kenapa pak Malin gak bilang sih, kan biar kami tau diri. ” ucap Keenan, aku mengangguk sambil tertawa, begitupula pak Malin yang tertawa dengan mimik mengantuk.
            “ saya ndak enak kelihatannya kalian asik sekali...”
            “ ya udah, kami pulang ya, pak. Sekali lagi maaf. ”
            “ makasih ya pak. ” tambahku, pak Malin mengangguk. Kami berdua mesem-mesem, dan masuk ke dalam mobil keenan. Apa ini yang dinamakan cinta, apa aku sudah benar-benar jatuh cinta pada keenan, ya perubahannya signifikan biasanya aku selalu bosan berbicara dengan pacar-pacarku yang hanya bertahan selama beberapa bulan atau mungkin karna keenan memang orang yang asik, jadi siapapun yang dekat dengannya tidak akan pernah bosan menghabisakan waktu meski hanya sekedar membahas tentang film-film klasik dengannya atau mungkin karna kami berdua memang menyukai film sehingga tadi saat berbicara tentang film kami jadi lupa waktu, ah... sudahlah. Semuanya akan dijawab oleh waktu. Aku merebahkan diriku di tempat tidurku setelah mencuci wajah dan kakiku.
            “ gila loe, lama banget. Pintu udah loe kunci? ” tanyanya, aku mengangguk.
            “ eh, loe ngapain aja sih sama si bos? ” tanyanya lagi, aku mencibir.
            “ katanya tadi kamu ngantuk... sudah tidur sana. ” jawabku sembari melepas kancing baju kemejaku, dia menggeleng dan merongrong padaku minta untuk di ceritakan, dasar miss kepo. Aku tidak menggubrisnya ku lepas bajuku dan memakai handukku untuk segera mandi.
            “ tunggu, habis mandi aku ceritakan. ” ucapku, kemudian matanya membulat.
            “ lama amat sih, ra... keburu gue tidur nih. ”
Aku hanya tersenyum mendengar ucapannya tadi lalu menuju kekamar mandi untuk segera menyegarkan tubuhku, kata Ibu mandi malam akan membuatku rematik tapi, mau bagaimana lagi keenan sudah membuatku lupa kalau sejak jam tujuh sampai jam sebelas malam aku sama sekali belum membersihkan badanku ini, maaf ya, bu. Akira kali ini melanggar.
            Setelah puas membersihkan badanku yang berkeringat dan lengket, aku kembali lagi kekamar ku keringkan rambutku dengan handuk end omg! Laura masih menungguku dengan nyengir kudanya dikamarku, rupanya rasa penasaran dalam hatinya lebih kuat ketimbang rasa ngantuk yang sudah sedari tadi menyerangnya, lantas saja aku menggelengkan kepalaku.
            “ ayo donk, ra... jangan pelit gitu, gue kan penasaran....” ucapnya, aku menghela nafas dalam. Nih anak kalau udah ngebet, ngebetnya ampuuuuun...deh.
            “ aku tadi makan sate padang di warung pak Malin. ” ucapku sembari mengenakan baju tidurku, melihat wajahnya yang tidak puas aku tertawa kecil lalu duduk disampingnya.
            “ aku resmi jadi pacar mister Keenan tadi. ” tambahku lagi, matanya membesar.
            “ seriusan!!!? ” tanyanya tak percaya, aku mengangguk.
            “ iih... kok bisa. ”
            “ ya, bisa lah. Memangnya cuma artis yang bisa cinlok, yang dibalik layar juga bisa kalee.... ” jawabku. Ku ambil bantal bergambar bearku dan kupeluk erat.
            “ loe kayak anak ABG tau gak pacaran sampai gak inget waktu, sekarang pake senyam-senyum lagi. Kalau film FTV tuch pasti si bos juga lagi senyam-senyum. ”
            “ biarin. Sudah, ah. Kamu tidur sana kan sudah tau, aku juga ngantuk. ”
            coba kita lihat seberapa lama loe bisa tahan sama si bos ” ucapnya lagi, aku mengangkat bahu sambil menggelengkan kepalaku kemudian menenggelamkan diriku kedalam selimut go green ku. Meski sudah terselimuti aku tetap tak bisa memejamkan mata, apa-apaan sih. Masa iya, ini pertama kalinya aku jatuh cinta, bagaimana saat SMA dulu waktu bersama kaka kelasku, bukankah itu pertama kalinya aku jatuh cinta dan bertingkah remaja seperti ini tapi, mengapa sekarang aku bertingkah remaja seperti ini lagi, tidak mungkin, kan aku tidak jatuh cinta pada laki-laki yang pernah memilki relationship denganku kalau tidak karna jatuh cinta kenapa aku menerima mereka, entahlah. Yang jelas dengan keenan lima jam tadi aku seperti merasa menemukan rasa lain dari perjalanan cintaku sebelumnya, ini pasti terlihat freak, kan? Apa mungkin ini bukan hanya sekedar kagum? Kalau itu kenyataannya, apa yang harus aku lakukan. Apa aku akan mengakhirinya segera?
H_H _H_H
            Selamat pagi Indonesia. Pagi ini terasa menyenangkan untuk kusambut, aku harus segera berangkat kelokasi syuting untuk syuting FTV yang berjudul baru sekaligus berttemu keenan. Ceileeh.... aku benar-benar seperti ABG yang maunya ketemu terus sama dia. Tapi setibanya aku disana, lokasi syuting seperti ingin berpindah ketempat lain. Dahiku berkerut, bukankah take pertama akan dilakukan di tempat ini kenapa dengan shootingnya, ya? aku menemui keenan yang sibuk memasukkan beberapa peralatan di bagasi mobilnya.
            “ mister, ada apa? ” tanyaku, ia menutup bagasi mobilnya dan membalikkan badan kearahku senyumnya mengembang untukku, ya elah....aku perlu jawaban keenaaan....
            “ FTV ini udah diambil ama sutradara lain, pak Joko pengen kita ngegarap drama asia aja.” Jawabnya. Pak Joko itu produser yang memiliki production house Capuccino ini.
            “ Drama? Judulnya? ” tanyaku, ternyata aku telat informasi juga. Aku kira ini paling pagi aku bangun, ternyata mereka sudah datang sebelum aku datang.
            “ Hidup untukmu, mati tanpamu. Kayak judul lagunya Noah. Episodenya sudah diatur sampai 20 episode aja. ” jelas keenan.
            “ keren tuch judulnya, pemainnya siapa? ” tanyaku, ia hanya tersenyum.
            “ gak tau, kita lihat aja nanti. Yuk bareng mister Keenan.” Jawabnya, aku mengangguk. Roma irama deh, aku tentang siapa pemain series yang judulnya keren itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar