Tentang
kata cinta aku tidak pernah mengerti
Tapi
otakku tidak bisa mengalahkan hati bodohku
Karna
sebuah alasan yang dulu bagai omong kosong dihidupku
Namun,
cinta itu tidak semudah yang
kupikirkan, tidak sebaik karanganku
Melodynya
tidak senatural yang terbayang di otakku..
Tapi
sekali lagi alasan itu yang membuat
aku tak mampu menghindarinya
Alasan itu yang membuat aku
terkejut setengah mati dan berteriak dari dasar hatiku
Ya,
inilah sebab dari karnaku, sebab dari kebodohan hatiku yang terus berdesir
Aku
punya alasan itu, alasan yang
membuatku jatuh bangun mencintainya...
Jadi
ku mohon, jika kalian adalah aku yang mendatang. Jangan pernah lari sepertiku
Jangan
pernah menyerah meskipun hari itu kamu sudah di nobatkan jadi yang kalah.
Ku
mohon, jika kalian adalah diriku di masa depan, lihat kenyataan tak seindah
angan
Jangan
pernah jadi malaikat yang memikirkan kebahagiaan orang lain, dan egoislah pada
diri. Tetaplah bersama orang yang kalian inginkan, meskipun tangannya tidak
menggenggammu. Karna hati kita yang bodoh ini, tidak pernah merasakan bahagia
jika mengikuti logika. Alasan kalian
di masa mendatang, harus lebih baik di banding alasanku yang rapuh ini. Karna cinta
yang indah itu, adalah cinta yang
memiliki alasan terkuat untuk
bertahan. Karna kini aku tau bahwa Membiarkan dia bahagia bersama yang lainnya,
dan menuruti maunya. Bukanlah sebuah cinta,
dan berlari menghindar bukalah jalan keluar.
H_H_H_H
awal dari semua
ini pastinya telah kupikirkan aku telah masuk kedunia perfilman, aku bekerja
dibagian tim kerja departement artistik sebagai art director bekerja sama
dengan asisten art director, set decorator, set dresser, property master,
property bayer, hair and make up, costum designer, wardrobe dresser, production
ilustrator, location manager dan special effect. Art director secara teknis adalah koordinator
lapangan yang melaksanakan eksekusi atas semua rancangan desain tata
artistik/gambar kerja yang menjadi tanggungjawab pekerjaan production designer.
Seluruh proses penyediaan material artistik sejak persiapan hingga
berlangsungnya perekaman gambar dan suara saat produksi menjadi tanggung jawab
seorang art director. Perubahan pada saat
eksekusi atas rancangan desain tata artistik/gambar kerja minimal harus atas
persetujuan production designer atau sutradara terlabih dahulu. Seluruh proses
dan hasil kerja seorang art director di bawah kendali atau menjadi
tanggungjawab production designer. Aku sudah masuk dilingkungan yang selalu ku
impikan bertemu orang-orang yang menyenangkan seperti mereka semua,
bercanda saat shooting selesai atau break dan serius ketika shooting dimulai, itu
artinya sebentar lagi aku akan menjadi sutradara seperti impianku. prinsip hidupku
hanyalah satu, bekerja dengan hati dan ambisiusme, seperti tujuanku yang juga
satu yakni menjadi sutradara terhebat didunia sekelas hanung bramantyo dan
lainnya. itu tadi semua adalah awal dari kehidupanku yang sebenarnya, kehidupan
si Akira sharma yang selalu mementingkan dirinya diatas kepentingan apapun
didunia ini, namun hari ini semua awal kehidupanku menjadi berubah, hari ini
setelah berminggu-minggu aku mengenal seorang pria bernama Keenan, aku tau
bahwa ini bukan hanya sekedar perasaan kagumku pada sutradara muda itu, namun
lebih dari rasa kagum itu sendiri, ya.. aku mencintainya. Aku bahkan sudah berusaha untuk menyadarkan diriku, ini
mungkin hanya perasaan jatuh hati seperti yang kurasakan pada laki-laki lainnya,
aku bjuga berusaha untuk mencari jawaban yang sebenarnya dalam hatiku “ini
bukan cinta, kan?” ucapku berulang kali “ ini hanya sementara, kan?” “ ini
tidak akan membuatku gila, kan?” aku hanya menunggu
jawaban dari teka-teki ini, yang jelas aku tidak akan mengingkari kalau
ternyata dia laki-laki yang menarik untuk wanita sepertiku..
“
Akira, bisa bicara sebentar? ” tanyanya, astaga aku baru saja memikirkannya.
“
bisa. Ada apa,
ya bos? ” tanyaku balik, dia melihat kesekeliling seperti mencari sesuatu, apa
mungkin ada crew yang sedang mangkir di lokasi syuting lagi seperti kemarin.
“
kayaknya gak disini deh. ” ucapnya lagi dahiku berkerut.
“
jangan khawatir, kita sudah selesai shooting kok. ” timpalnya meyakinkan, dia
tau bahwa aku tidak ingin meninggalkan lokasi syuting sebelum shooting
benar-benar selesai.
Aku mengangguk, kemudian
mengikutinya melangkah menuju mobil Mazda2 miliknya. Sepanjang perjalanan dia
tak banyak bicara, hanya saja tingkahnya begitu aneh. Dia seperti orang yang
gelisah, jangan...jangan... ah mana mungkin sutradara muda dan hebat seperti
dia mau berhubungan dengan hal semacam itu, pikiranku memang terlalu imaginatif
saking imaginatifnya aku menjadi paranoid. Lalu kenapa ia harus gelisah dan
aneh seperti sekarang?
“
nah.. ini tempat makan favorit gue, sate padang
pak Malin. ” ucapnya setelah kami tiba di warung sate pinggir jalan raya ini,
asapnya mengepul kehidungku menembus kedasar perutku, kuharap perut yang
biasanya tidak mau berkompromi ini tidak mempermalukanku.
“
eh, nak Keenan.. kemana aja baru muncul. ”
“
iya, pak. Baru kesini lagi tiga minggu lalu, satenya dua ya pak. ” jawab Keenan
dengan sopan. Sepertinya dia sudah mengenal pria tua yang rambutnya tidak
beruban itu.
“
bos, bapak itu rambutnya disemir hitam terus ya. kok gak ada ubannya.? ”
rupanya pertanyaanku mengundang tawa diwajah Keenan, tawanya saja benar-benar
ganteng dimataku mungkin benar kata Laura,
kalau orang sedang jatuh cinta semuanya kelihatan indah bahkan jika si pria
yang kita sukai sedang tidurpun, aku rasa sekarang aku didalamnya.
“
iya.. kata pak Malin wajah boleh tua tapi jiwa harus tetap muda. ” jawabnya.
“
ini satenya... ” ucap pak Malin membawakan sate khas padang miliknya, pak Malin sempat menatapku
dengan dahi berkerut tapi aku tidak terlalu menggubris makna tatapan itu.
“
mm.. Ra. Loe kebiasaan ya, aku kamu sama
orang-orang? ”
“
iya, aku kan
dari desa bos, jadi terbiasa dengan aku kamu. Di
desa loe gue terasa masih aneh dan terkesan sok buat yang mendengarnya, apalagi
yang ngomong gitu bukan orang dari Jakarta.
Daerahku bukan daerah dibagian kota
metropolitan bos. ” jelasku, ia mengangguk namun rasanya bukan itu yang ingin
ditanyakannya padaku, karna aku masih melihat raut wajah kegelisahan, baiklah..
namanya juga bos jadi aku harus menunggunya.
“
mm.. menurut kamu shooting tadi gimana? ” tanyanya lagi, dahiku berkerut.
“
bagus kok, pak. Apalagi Sita
kan memang artis hebat. Jadi tanpa banyak komentar dari kita, dia bisa tau
peran dia harus seperti apa. Total juga kok pak sama seperti VG. ” jawabku heran,
bukankah dia tadi sendiri yang bilang cut trus good! Kenapa harus ditanya?
“
mm... aku kelihatan bego dan aneh ya? ” tanyanya, ia pasti menangkap
keherananku
“
sedikit sih bos. ” jawabku takut-takut, ia menggaruk-garuk kepalanya
“
sebenarnya bukan ini yang mau gue tanyain, mungkin pertanyaan ini lancang buat
loe tapi, loe belum punya pacar, kan?
” tanyanya. Aku tersenyum. Rupanya
pertanyaan itu
“
aku kira apa, bos. Belum ” jawabku, dia mengelus dadanya. I know you mean, bos.
“
kalau gue, maksudnya aku.. bilang kalau aku pengen kamu jadi pacarku, gimana? ”
tanyanya, aku tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala.
“
kamu gak mau? ” tanyanya lagi.
“
bukan gitu, tapi.. aku menggeleng karna bos buat bilang ini harus muter-muter
dulu kesana kemari padahal, kan
bos sutradara film televisi tentang percintaan. ” ucapku
“
ya, meskipun begitu aku gak sejago artis-artis itu untuk mengutarakan isi
hatiku tapi, itu artinya kamu mau? ” tanyanya lagi menegaskan, aku mengangguk. Ya iyalah.. aku mau orang aku itu naksir
kamu sejak kemarin-kemarin, aku bukan orang gila yang membuang kesempatan emas
ini begitu saja, kapan lagi deg-degan ini muncul kalau bukan karna aku bersama
kamu dan akhirnya menjadi pacar kamu. Senyumku mengembang.
“
jadi sekarang kita resmi jadian nih, oh iya.. aku pria yang sulit mengingat
tanggal jadi kamu mau memaklumi, kan?
” tanyanya, aku tertawa kecil.
“
aku bukan remaja zaman alayiah yang marah hanya karna kamu lupa hari
anneversarry pacaran kita, lagian kita juga bukan artis kan yang ditanya apa makanan favorit
pasangan kita, kapan pertama kali ketemu. Jadi santai aja lah...” jawabku. Ia
mengangguk.
“
oh, iya. Ada
satu lagi mungkin yang ini kamu gak bisa memakluminya. ”
“
apa itu? ” tanyaku menopangkan tanganku didagu.
“
aku sering marah-marah kalau seandainya hasil take gak bagus atau banyak
kesalahan, aku bisa marah sama semua crew termasuk kamu, jadi sorry ya
seandainya nanti kamu merasa kessal dengan tingkah aku yang satu ini. ”
jelasnya menjawab pertanyaanku.
“
mm...hmm. itu udah lumrah lagi sebelum aku pindah ke PH kamu ini aku sudah
pernah bekerja di tempat sutradara lain, kamu tau pak Kohar, kan? Dia sering lagi marah-marah sama aku
dan crew lainnya. Dan kami nanggapinnya
biasa aja, marahnya juga di batas yang wajar, nah keculai kalau kamu marahnya gak jelas mungkin aku bakalan kessal
bos. ”
“
jangan panggil bos dong, kita kan
udah jadian. Panggil beibz atau...”
Aku membuat bicara Keenan terhenti
dengan tawaku yang tiba-tiba muncul mendengar kata beibz, entah mengapa kata
beibz mengingatkan aku pada zaman alayiahku dulu, itu masa-masa paling tidak
sadarnya aku dalam hidupku, mungkin Raditya Dika benar kalau alay adalah masa transisi
kita untuk beranjak menjadi dewasa, aku harap adikku tidak pernah melalui masa itu.
“
sorry, jangan salah paham ya.. aku agak anti sama kata beibz. Kamu panggil aku
aja dengan nama miss Keenan. Aku panggil kamu mister Keenan. Gimana? ” tanyaku,
ia tersenyum sembari mengangguk, melihat senyumnya aku juga tertular tersenyum
padanya.
“
kamu emang bisa... pasti kamu ingat film miss and mister smith, kan? ” tanyanya
“
namanya juga anak produksi film, mesti tau donk film apa saja yang berkualitas.
” jawabku, kami tertawa. Pikiran kami sama, diantara film berkualitas yang kami
tonton adapula terselip film yang tak jelas juntrung ceritanya, dari itu
percakapan kami terus berlanjut, dari film berkualitas sampai film yang tidak
berkualitas yang ending dan alurnya tak jelas, banyak diantaranya yang kami
tertawakan, ada pula film berkualitas namun hanya bisa dimaknai oleh
orang-orang film ataupun sastra seperti kami, bagaimana dengan yang lainnya?
Mereka tentu tidak akan mengerti dengan film yang maknannya terlalu bias.
“
ingat film arisan, gak? ” tanya keenan.
“
ingat, yang dibintangi sama Tora sudiro itu, kan. ” jawabku.
“
menurutku itu keren banget, soalnya mereka berani buat film tentang Homo gitu.”
“
menurutku itu sudah biasa...” ucapku menyeruput teh esku.
“
di indonesia,
itu hal yang jarang. Lagipula peran Tora sudiro sebagai cowok anggun dan
dewasa, Surya saputra sebagai cowoknya si Tora sudiro, kemudian orang ketiga
dari hubungan mereka yang diperanin sama Ryo dewanto yang feminim abis. Itu
terlihat natural benget, kelihatan kalau mereka itu bener-bener seperti itu,
bener-bener terlahir menjadi sekong.
” ucapnya. Suaranya sedikit samar oleh lalu lalang
kendaraan.
“
kamu benar, mister Keenan. Ryo dewanto selama ini yang kita kenal kan selalu jadi cowok
cool disetiap perannya, baik di Film ataupun FTV, dan di Arisan itu dia seratus
delapan puluh derajat berbeda, aktingnya juga gak kelihatan kayak bencong
pangkalan atau Banci biasanya. Dia bener-bener kelihatan seperti cowok yang
punya sikap dan hati kayak cewe’. Hebat tuch.” Timpalku membenarkan kata-kata Keenan.
“
bisa dilirik tuch buat FTV kita mister Keenan.” Tambahku lagi, dia mengangguk.
“
wah, kalau jadi sutradara kamu bisa make dia terus nih.” Ucap Keenan
“
hahaha... gak juga lah, banyak kok aktor yang bakatnya gak kalah hebat sama Ryo
dewanto. Reza rahardian misalnya, dia juga hebat, ada Vino g bastian, kalau dia
mah aku ngefans abis, Samuel Rizal, Kriss hatta, Christian sugiono, dan artis indonesia lainnya.”
“
miss Keenan,
kalau sama aktor ngefans sama Joe dan
vino kan,
gimana kalau mereka tiba-tiba bilang suka sama miss Keenan? ” tanya Keenan, aku
tertawa kencang
“
gak mungkin, lah. Itu mustahil ” jawabku.
“
hey. Nothing is impossible di dunia ini. ” ucapnya lagi, aku tersenyum sambil
berlagak menerawang jauh kepikiranku yang dalam.
“
kalau dia mau, gimana lagi. Jelas lah aku terima. ”
“
trus gimana ama mister Keenan? ” tanyanya lagi, aku memisitkan mataku dan
memainkan jari-jariku di tas daguku. Kemudian sembari mengangkat bahu aku
berkata
“
yaah... maaf-maaf kate nih kata orang
betawi. Terpaksa deh abang aye tinggalin” Ucapku kemudian tertawa, Keenan menoyor
kepalaku ia juga ikut tertawa. Beberapa
perbincangan berlanjut lagi seperti tidak ada habisnya, kemudian sebuah telepon
masuk ke handphoneku, handphone yang harus kuadopsi dari adikku karna handphone
kesayanganku rusak akibat kecerobohanku, aku bahkan masih merindukan
handphoneku itu.
“
bentar, ya. dari si bawel. ” ucapku sembari mengangkat telepon
“
Laura, jangan ganggu kami. ” ucap Keenan dengan kencang.
*
hallo, ra. *
*
loe sama bos? Kok bisa? * tanyanya.
*
iya, nanti sampe rumah aku ceritain. Ada
apa sih? * jawabku dengan pertanyaan lagi
* pulang loe, ini udah jam sebelas tau. Gue mau
tidur nih, kalau loe belum pulang rumah gak bisa gue kunci, kalau gak dikunci
bisa dimasukin rampok, kalau ada rampok gimana, kan bahaya buat gue... ceppettan pulang! *
*
iya..iya... bawel banget sih * ucapku, kemudian menutup telpon dengan sepihak
Aku melihat kesekeliling kemudian
tertawa, kulihat pak Malin yang juga sedang duduk dikursi bersama anaknya,
semua barang-barang dagangannya sudah dibereskan.
“
mister Keenan... nyadar gak sih? ” tanyaku pada keenan yang sedang asik
mengutak- atik handphonenya, ia mengerutkan dahi dan melihat sekeliling
kemudian tertawa juga. Ia juga baru menyadari malam sudah sangat larut.
“
coba cek jam kamu, deh. ” tambahku. Ia mengecek jamnya.
“
jam sebelas lewat lima
belas menit, kita benar-benar mabuk.”
“
kasian pak Malin tuch..” ucapku, Keenan tertawa lagi, dia suka sekali tertawa. Kami
akhirnya harus membereskan tempat duduk kami, meski pak Malin mencegah kami
tapi karna kami merasa bahwa kami telah mengambil hak pak Malin yang berupa
waktu, sehingga kami berkewajiban untuk membereskan meja tempat duduk kami juga
mencuci piring kami. Pak
Malin pasti sudah sangat mengantuk,
mata beliau tersisa lima
watt.
“
kenapa pak Malin gak bilang sih, kan
biar kami tau diri. ” ucap Keenan, aku mengangguk sambil tertawa, begitupula
pak Malin yang tertawa dengan mimik mengantuk.
“
saya ndak enak kelihatannya kalian asik sekali...”
“
ya udah, kami pulang ya, pak. Sekali lagi maaf. ”
“
makasih ya pak. ” tambahku, pak Malin mengangguk. Kami berdua mesem-mesem, dan
masuk ke dalam mobil keenan. Apa ini yang dinamakan cinta, apa aku sudah
benar-benar jatuh cinta pada keenan, ya perubahannya signifikan biasanya aku
selalu bosan berbicara dengan pacar-pacarku yang hanya bertahan selama beberapa
bulan atau mungkin karna keenan memang orang yang asik, jadi siapapun yang
dekat dengannya tidak akan pernah bosan menghabisakan waktu meski hanya sekedar
membahas tentang film-film klasik dengannya atau mungkin karna kami berdua
memang menyukai film sehingga tadi saat berbicara tentang film kami jadi lupa
waktu, ah... sudahlah. Semuanya akan dijawab oleh waktu. Aku merebahkan diriku
di tempat tidurku setelah mencuci wajah dan kakiku.
“
gila loe, lama banget. Pintu udah loe kunci? ” tanyanya, aku mengangguk.
“
eh, loe ngapain aja sih sama si bos? ” tanyanya lagi, aku mencibir.
“
katanya tadi kamu ngantuk... sudah tidur sana. ” jawabku sembari melepas
kancing baju kemejaku, dia menggeleng dan merongrong padaku minta untuk di
ceritakan, dasar miss kepo. Aku tidak menggubrisnya ku lepas bajuku dan memakai
handukku untuk segera mandi.
“
tunggu, habis mandi aku ceritakan. ” ucapku, kemudian matanya membulat.
“
lama amat sih, ra... keburu gue tidur nih. ”
Aku hanya tersenyum mendengar
ucapannya tadi lalu menuju kekamar mandi untuk segera menyegarkan tubuhku, kata
Ibu mandi malam akan membuatku rematik tapi, mau bagaimana lagi keenan sudah
membuatku lupa kalau sejak jam tujuh sampai jam sebelas malam aku sama sekali
belum membersihkan badanku ini, maaf ya, bu. Akira kali ini melanggar.
Setelah
puas membersihkan badanku yang berkeringat dan lengket, aku kembali lagi
kekamar ku keringkan rambutku dengan handuk end omg! Laura
masih menungguku dengan nyengir kudanya dikamarku, rupanya rasa penasaran dalam
hatinya lebih kuat ketimbang rasa ngantuk yang sudah sedari tadi menyerangnya,
lantas saja aku menggelengkan kepalaku.
“
ayo donk, ra... jangan pelit gitu, gue
kan
penasaran....” ucapnya, aku menghela nafas dalam. Nih anak kalau udah ngebet, ngebetnya ampuuuuun...deh.
“
aku tadi makan sate padang
di warung pak Malin. ” ucapku sembari mengenakan baju tidurku, melihat wajahnya
yang tidak puas aku tertawa kecil lalu duduk disampingnya.
“
aku resmi jadi pacar mister Keenan tadi. ” tambahku lagi, matanya membesar.
“
seriusan!!!? ” tanyanya tak percaya, aku mengangguk.
“
iih... kok bisa. ”
“
ya, bisa lah. Memangnya cuma artis yang bisa cinlok, yang dibalik layar juga
bisa kalee.... ” jawabku. Ku ambil bantal bergambar bearku dan kupeluk erat.
“
loe kayak anak ABG tau gak pacaran
sampai gak inget waktu, sekarang pake senyam-senyum lagi. Kalau film FTV tuch
pasti si bos juga lagi senyam-senyum. ”
“
biarin. Sudah, ah. Kamu tidur sana kan sudah tau, aku juga
ngantuk. ”
“
coba kita lihat seberapa lama
loe bisa tahan sama si bos ” ucapnya lagi, aku mengangkat bahu sambil menggelengkan kepalaku kemudian
menenggelamkan diriku kedalam selimut go green ku. Meski sudah terselimuti
aku tetap tak bisa memejamkan mata, apa-apaan sih. Masa iya, ini pertama
kalinya aku jatuh cinta, bagaimana saat SMA dulu waktu bersama kaka kelasku,
bukankah itu pertama kalinya aku jatuh cinta dan bertingkah remaja seperti ini
tapi, mengapa sekarang aku bertingkah remaja seperti ini lagi, tidak mungkin,
kan aku tidak jatuh cinta pada laki-laki yang pernah memilki relationship
denganku kalau tidak karna jatuh cinta kenapa aku menerima mereka, entahlah.
Yang jelas dengan keenan lima jam tadi aku seperti merasa menemukan rasa lain
dari perjalanan cintaku sebelumnya, ini pasti terlihat freak, kan? Apa mungkin ini bukan hanya sekedar kagum? Kalau itu
kenyataannya, apa yang harus aku lakukan. Apa aku akan mengakhirinya segera?
H_H _H_H
Selamat
pagi Indonesia. Pagi ini terasa menyenangkan untuk kusambut, aku harus segera
berangkat kelokasi syuting untuk syuting FTV yang berjudul baru sekaligus
berttemu keenan. Ceileeh.... aku benar-benar seperti ABG
yang maunya ketemu terus sama dia. Tapi setibanya aku disana, lokasi syuting
seperti ingin berpindah ketempat lain. Dahiku berkerut, bukankah take pertama
akan dilakukan di tempat ini kenapa dengan shootingnya, ya? aku menemui keenan
yang sibuk memasukkan beberapa peralatan di bagasi mobilnya.
“
mister, ada apa? ” tanyaku, ia menutup bagasi mobilnya dan membalikkan badan
kearahku senyumnya mengembang untukku, ya
elah....aku perlu jawaban keenaaan....
“
FTV ini udah diambil ama sutradara lain, pak Joko pengen kita ngegarap drama asia aja.” Jawabnya. Pak Joko
itu produser yang memiliki production house Capuccino ini.
“
Drama? Judulnya? ” tanyaku, ternyata aku telat informasi juga. Aku kira ini
paling pagi aku bangun, ternyata mereka sudah datang sebelum aku datang.
“
Hidup untukmu, mati tanpamu. Kayak judul lagunya Noah.
Episodenya sudah diatur sampai 20 episode aja. ” jelas keenan.
“
keren tuch judulnya, pemainnya siapa? ” tanyaku, ia hanya tersenyum.
“
gak tau, kita lihat aja nanti. Yuk
bareng mister Keenan.” Jawabnya, aku mengangguk. Roma irama deh, aku tentang
siapa pemain series yang judulnya keren itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar