The First Friend
Pahami Aku....Pleaseee
Dia
selalu bertanya pada dirinya sendiri “Apa kekurangan yang dia capai selama ini
karna salahnya?” tidak perduli seberapa keras dia mencoba dia tetap tidak mampu
mengubah duninya. Dia menyalahkanmu karna kejatuhannya padahal sebenarnya kamu
tidak pernah ambil alih pada kecemerlangannya. Dia hanya manusia yang ingin diakui,
dia ingin sekali saja setidaknya olehmu. Sekali saja kmau bilang dia lebih
berharga dari yang lainnya tapi dia bahkan belum bisa mendapatkanmu? Dia selalu
berbohong pada dirinya sendiri dan dunia. Ketika dia menulis tentangmu dia
berharap orang lain yang membacanya akan berfikir kalau kamu benar-benar
menganggapnya berharga. Mungkin ini salah satu gangguan mental karna dia
menciptakanmu sangat sempurna di otaknya sehingga dia tidak bisa menemui
siapapun yang tidak sesuai dengan kamu. Di usianya yang sudah menginjak di
hitungan ke dua puluh, dia bahkan tidak bisa menjalani hubungan serius dengan
pria manapun, ketika dia mencoba menyatukan birinya dengan bibir pria lain yang
dirasakannya cuman kepedihan dan siksaan hingga dia berfikir untuk menghentikan
semua kebohongannya. Dia punya banyak ketakutan didalam dirinya, dia
menampakkan kepada semua orang “tidak apa-apa aku menjadi bahan lelucon untuk
kalian” tapi sebenarnya dia merasa sangat terhina, dia ingin orang lain
menghormati usianya, menjaga perasaannya seperti dia mengharapkanmu bersamanya.
Dia menggunakan alasan untuk sekedar mengeluarkan air matanya, dia bahkan tidur
sepanjang hari untuk menutupi dukanya. Sebagian orang mungkin berfikir dia
tidak membiarkan siapapun masuk kekehidupannya sebenarnya yang dia rasakan adalah
KETAKUTAN, ya ketakutan akan semua hal. Sama seperti ketika dia bilang dia
takut dengan pernikahan itu bukan karna dia wanita modern yang ingin berkarir
dan egois dengan dirinya sendiri. Dia selalu membayangkan bahwa ada orang yang
bisa bersamanya, mencintainya, dan membuatnya tersenyum namun... dia takut, dia
pesimis kalau suatu saat nanti orang yang bersamanya akan meninggalkannya. Dia
tidak siap menerima itu, karna dia selalu menganggap dirinya punya takdir yang
jelek. Dia berjalan sangat jauh, dia berkorban jauh lebih banyak dibanding yang
lainnya tapi kenapa??? Kenapa tak satupun yang menerimanya, tak satupun yang
percaya pada kemampuannya. Itu yang selalu ia
bingungkan?
Semua orang selalu berkata padanya “
kamu tidak sungguh-sungguh berusaha”,
“kamu
pesimis”, “ kamu tidak punya semangat” lucu bukan? Menurutku itu benar-benar
lucu. Mereka bahkan tidak ada disampingnya, melihat langsung perjuangannya.
Mereka hanya melihat tawa dan waktu luangnya. Lalu ketika ia berusaha keras,
haruskah ia berteriak agar semua orang mengakuinya atau menyertakan saksi
sebagai bukti. Dan saat dia ingin istirahat sejenak haruskah dia mencari tempat
terpencil, sepi dan bersembunyi disudut lorong yang gelap agar tak ada yang tau
kalau dia sedang menikmati waktunya, haruskah ia memperlihatkan betapa
menyedihkannya dia yang sudah berusaha tapi tak medapatkan hasil?
KESIMPULANNYA:
JANGAN BERKOMENTAR TANPA TAU APA-APA, KARNA ORANG BISA SAJA MATI KARNA TERSAYAT
PEDANG DARI LIDAHMU. HORMATI HIDUP ORANG LAIN BAHKAN JIKA KAMU DILAHIRKAN
DENGAN DARAH YANG SAMA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar